KEKAYAAN ADAT - ISTIADAT, SENI DAN BUDAYA MALUKU
Beberapa pihak terus serta telah berusaha melestarikan Adat - Istiadat, Seni dan Budaya Masyarakat Maluku, karena sejak sebelum Republik Indonesia Merdeka sampai jaman Globalisasi saat ini; Masyarakat di seluruh negeri di Provinsi Maluku khususnya masih terdapat acara - acara tradisi yang terus hidup dan diselenggarakan walaupun tidak seperti di daerah - daerah lain yang sudah menjadi acara tradisi berskala nasional dan menjadi internasional. Sebagai contoh di daerah Jawa ada acara yang disebut "GREBEK MAULID" dan atau "GREBEK SYAWAL" sering kali ditayangkan di media Televisi dan media Cetak dan acara lainnya lain, demikian pula ada beberapa Kesenian dan Kebudayaan dari daerah lain yang menjadi Simbol pada setiap pembukaan suatu acara serta ada beberapa Kesenian dan Kebudayaan yang dipromosikan serta diperkenalkan sampai ke luar negeri; berbeda dengan Adat - Istiadat, Kesenian dan Kebudayaan Maluku, banyak masyarakat yang kurang mengenal da atau tidak mengetahuinya.
Sehingga dengan media elektronik ini Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku (LEPPA MALUKU),
berusaha semaksimal mungkin untuk memperlihatkan, mengenalkan dan
mengembangkan Adat - Istiadat, Seni dan Budaya Maluku, dengan tidak
membeda - bedakan asal - usul Adat - Istiadat, Kesenian dan Kebudayaan
dari negeri yang ada di Provinsi Maluku. Namun maksud dan tujuan Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku (LEPPA MALUKU)
ini adalah sebagai media informasi, edukasi, komunikasi, promosi yang
berkaitan dengan Adat - Istiadat, Kesenian dan Kebudayaan Masyarakat
Maluku, sehingga baik masyarakat Maluku sendiri maupun masyarakat
khalayak umum dapat mengenal dan mengetahui keberadaan yang ada di
Maluku.
Salah satu acara tradisi yang masih dan terus diselenggarakan adalah PUKUL SAPU LIDI, yang dilaksanakan oleh Raja bersama masyaraka Negeri Morella dan Negeri Mamala di Ambon - Maluku, dimana acara tersebut diselenggarakan pada setiap 7 (tujuh) hari seusai Hari Besar Islam "IDUL FITRI",
dimana ciri khas acara tersebut yaitu Pukul Sapu Lidi Aren ketubuh
antara lawan satu dengan yang lainnya, dengan beberapa syarat tidak
boleh mengenai muka dan atau bagian pital lawannya.
Acara tradisi PUKUL SAPU LIDI
ini sudah berjalan sejak beberapa ratus tahun lahu di Negeri Morella
dan Negeri Mamala, sehingga hampir seluruh masyarakat disekitar Pulau
Ambon maupun wisatawan asing yang mengetahui acara tardisi tersebut
pasti padat menghadiri dan menyaksikan acara tradisi PUKUL SAPU LIDI tersebut, demikian pula dengan acara tradisi BAMBU GILA yang sangat dikenal oleh masyarakat Maluku maupun masyarakat daerah lain dimana acara tradisi BAMBU GILA
sudah diketahui adalah berasal dari Maluku, namun masih banyak
masyarakat daerah lain yang tidak mengetahui seperti apa acara yang
disebut BAMBU GILA, dan masih banyak lagi acara tradisi
masyarakat Maluku yang belum dan tidak diketahui oleh masyarakat Negeri
- Negeri lain di Maluku maupun masyarakat dari daerah lain di bumi
Nusantara - Indonesia.
Sumber : http://leppamaluku.blogspot.com/2010/09/kekayaan-adat-istiadat-seni-dan-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar